Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal

Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal - Hallo sahabat 4w, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ENTERTAINMENT, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal
link : Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal

Baca juga


Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal



SIAPA YANG MEMBESARKAN KELOMPOK RADIKAL DI INDONESIA??
Siapa yang secara serempak dan sukarela mendukung dan membesarkan Kelompok Radikal (ISIS, JAT, AL Qaeda dll) di Indonesia? Mereka adalah Wahabi-Salafi (Baik yang terorganisir, serta kelompok lain yang tidak terorganisasi lain yang tertarik dengan mereka. Karena ada agenda yang sama).
Target mereka biasanya adalah:
1). Mendukung Perjuangan, Semangat Syahid, dan Harakah mereka. Karena mereka punya ide-ide semacam itu. Lihatlah situs-situs radikal yang dicekal BNPT. Walaupun masih banyak situs lainnya.
2) Mencari dukungan dana, untuk Suriah dan juga untuk organisasinya.
3) Menebarkan kebencian terhadap Syiah (Karena klaim mereka, ini perang Sunnah-Syiah. Ini agenda langsung yang dibuat oleh Saudi, sebagai sponsor, karena kebenciannya pada Iran. Makanya kelompok yang bergerak disini adalah underbow-nya, Wahabi-Salafi. Dan juga agenda AS-Israel, untuk melemahkan Islam di Timur-Tengah), juga agenda kelompok-kelompok lain di Indonesia.
4) Rekruitmen Anggota.
Demi membesarkan partai, kelompok (dengan mendapat simpati masyarakat). Ini biasanya dilakukan oleh Wahabi-Salafi yang cukup terorganisasi (seperti PKS dan HTI). Kita bisa lihat bagaimana para aktivis di kedua organisasi itu (baik PKS dan HTI, MMI), foto-foto atau video saat Road Show Bumi-Syam (Suriah), Foto-Video saat ISIS deklarasi, saat mereka demo dibundaran HI, dll. Bahkan diskusi-diskusi di internal mereka. http://shoutussalam.com/2014/03/komandan-al-qaeda-yaman-kagum-melihat-besarnya-dukungan-umat-islam-indonesia-untuk-isis/ .
MENGAPA MEREKA CENDERUNG RADIKAL/EKSTREM??
Dalam ektrimisme dan radikalisme, kita bisa membedakannya menjadi 2, yaitu;
a) Radikal secara Ideologi.
b) Radikal Haraki (gerakan).
  1. a) Kelompok yang radikal secara ideologi itu biasanya mereka yang menginginkan negara Islam, memurnikan ajaran dst. Lalu mereka akan mengatakan, sesuatu yang tidak sesuai syariat maka, mereka adalah fasiq, munafik, bahkan kufur, negara Thogut, dst. Banyak ulama Indonesia (khususnya yang dekat dengan Wahabi-Salafi) yang berideologi ini. Tetapi mereka tidak meneruskan radikalisme itu dalam practis tindakan. Baik mungkin karena tidak punya kesempatan, keberanian, terlatih, terstruktur atau sarana lainnya. Radikal Ideologi semacam ini bisa memasuki semua orang, madzab, bila cara berfikir mereka kurang heterogen dan luas (Cognitive Complexity). Walaupun Wahabi-Salafi sangat dekat dengan itu.
  2. b) Radikal secara Haraki. Ini biasanya mereka menginginkan sesuatu (Negara Islam, Keadilan dst), secara ideologi, diskusi ilmiah mereka sering melakukan itu (baik intent ataupun tidak). Tetapi keberanian, kesempatan, semangat, terlatih, itu mereka miliki (dari pengalaman jihad di tempat konflik, Afghanistan, Suriah, Moro dll). Ini biasanya ada pada para praktisi jihad, alumni Afghanistan dll. Contoh ini bisa kita lihat para terorisme di Indonesia (Bom Bali 1 dan Bom Bali 2, dst).
Maka dapat disimpulkan disini, awalnya mereka adalah berideologi Radikal (Wahabi-Salafi-Takfiri), dimana itu secara teoritis mereka menginginkan pemurnian Islam, Negara Islam, yang lain salah, Thogut, dst. Selanjutnya landasan ideologi ini akan diteruskan menjadi Haraki, tergantung apakah mereka punya kesempatan, keberanian, pendanaan atau yang lainnya untuk menjadi Radikal Haraki itu.
Radikal Haraki, mereka ini biasanya melakukan dengan Jihad ke negara konflik, membunuh, teror, bom bunuh diri, mencuri atas nama agama, memperkosa, dll

GAFATAR
Apa itu Gafatar?
Gerakan Fajar Nusantara merupakan organisasi yang mengklaim bergerak di bidang sosial dan budaya. Deklarasi Gafatar dilaksanakan pada Sabtu 21 Januari 2012 di gedung JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Gerakan ini memiliki wadah dalam situs Gafatar.org. Situs yang terdaftar sejak 2011 masih berlaku hingga Oktober 2016. Visi, misi, tujuan dan program kerja organisasi kemasyarakatan ini sama sekali tak menyebutkan nama satu agama.
Dalam dasar pemikiran Gafatar dituliskan bahwa bangsa Indonesia disebut belum merdeka seutuhnya dari sistem penjajahan neokolonialis dan neoimperialis.
"Kenyataan ini membuat kami menjadi terpicu untuk berbuat. Tak bisa duduk diam tanpa melakukan apa-apa untuk kemajuan dan kejayaan bangsa."
Beberapa kegiatan Gafatar seperti donor darah sampai napak tilas memperingati hari Pahlawan 2012. Namun, Gafatar mendapat penolakan warga karena dianggap aliran keagamaan sesat.
Ketua Umum Gafatar, Mahful M. Manurung dalam pidato pembukaan Rakernas III di Gedung Balai Sudirman, Kamis (26/2/2015) menyatakan organisasi ini tak akan berevolusi menjadi organisasi keagamaan.
"Masalah keagamaan bukanlah menjadi ranah kerja GAFATAR. Urusan agama kita serahkan kepada ahlinya dan pribadi masing-masing," katanya.
Tudingan aliran sesat
Gafatar dituding sebagai perpanjangan dari sekte Al-Qiyadah al Islamiyah, Komunitas Millah Abraham (Komar), pimpinan nabi palsu Ahmad Mushaddeq sejak awal kemunculannya. Walhasil, deklarasi Gafatar pada 2012 di sejumlah wilayah ditentang warga setempat, seperti di Kota Solo, Yogyakarta dan Gowa, Sulawesi Selatan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gafatar Jawa Tengah, HS Cakraningrat, mengatakan organisasinya bergerak di bidang sosial, budaya dan ilmiah.
"Kami dituding berafiliasi dengan aliran sesat, itu tidak benar. Dulu kami pernah disusupi, tapi sudah dilakukan pembersihan. Kami ini Ormas yang bergerak melestarikan budaya Indonesia," katanya.
Gafatar terus berkembang, tetapi penolakan dari warga pun bermunculan. Pada Rabu (7/1/2015), puluhan warga Krueng Barona Jaya, Aceh Besar bersama polisi menggerebek Kantor Gafatar yang baru sebulan dibuka di Desa Lamgapang.
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh telah mengeluarkan fatwa bahwa Gafatar beraliran sesat. Pengurus Gerakan Fajar Nusantara Aceh diadili di Pengadilan Negeri Banda Aceh dengan tuduhan menyebarkan aliran sesat.
Di beberapa daerah, Gafatar pun divonis sebagai aliran sesat. MUI Maluku Utara menghentikan seluruh kegiatan Gafatar sejak 27 Maret 2015. Organisasi yang terdaftar di Pemerintah Provinsi Maluku Utara pada 2012 itu dianggap mengajarkan berbagai aliran yang bertentangan dengan nilai Islam, di antaranya melarang orang menunaikan salat, zakat, dan puasa.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih mengkaji fatwa tentang Gafatar meski beberapa daerah sudah menyebutnya aliran sesat.
"Nanti kita rumuskan bentuk fatwanya. Saat ini sedang mengumpulkan data dan observasi lapangan. Jadi saya belum bisa mengatakan bahwa seluruh Gafatar adalah pecahan Al Qiyadah Al Islamiah," kata Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, KH Cholil Nafis dikutip Detik.com.
Kaitan dengan NII dan organisasi ilegal
Pengamat teroris, Al Chaidar mengatakan, Gafatar merupakan hasil dari metamorfosa Milah Abraham yang dipimpin oleh Ahmad Mussadeq, lalu berkembang lagi menjadi NII atau lebih dikenal dengan KW9 hingga terbentuklah Gafatar.
Keterkaitan dengan NII inilah yang menyebabkan izin dari Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri tak kunjung keluar. Dilansir Detik.com, Gafatar pernah mendaftar melalui surat no 01/Setjend/dpp/x/2011 tanggal 2 November 2011.
"Tapi ditolak karena pertimbangan diidentifikasi terkait dengan gerakan NII," kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri, Mayjen (Purn) Soedarmo.
Soedarmo menjelaskan, berdasarkan saran dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk BIN, memang ada rekomendasi untuk menolak Gafatar dijadikan sebagai organisasi resmi yang terdaftar. Oleh karena itu, hingga saat ini Gafatar merupakan organisasi ilegal.
Pola perekrutan
Gafatar disebut-sebut mengintensifkan perekrutan terhadap mantan aktivis keagamaan, khususnya anak muda dengan latar belakang profesi. "Itu yang berhasil kami deteksi. Kami akan telusuri lebih jauh siapa sasaran rekruitmen Gafatar," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan.
Disebutkan Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, Cholil Nafis, Gafatar juga menyasar orang berpendidikan tinggi yang tertarik dengan agama tapi tidak mempunyai dasar pengetahuan yang mencukupi.


Sekarang orang ramai-ramai menolak ISIS, padahal kelompok Radikal sangat banyak di Indonesia, minimal JAT (Jabha al Nusra), al Qaeda, bahkan HTI, dll. Sejarah radikalisme dalam Islam sangat panjang, tetapi yang menarik adalah bagaimana Al Qaeda, ISIS, JAT terbentuk, terjadi, dan mengapa Indonesia menjadi sasaran rekruitmen, penggalangan dana, dll untuk mereka.
ISIS, JAT/SYURIA, AL QAEDA/AFGHANISTAN. 
ISIS (Islamic state of Iraq wa Suriah) itu terbentuk saat konflik di Suriah. Saat terjadi pertempuran antara Pemerintah (Bashar Assad) dan Oposisi. Basyar Asad yang Syiah dijadikan Simbol, bahwa perang ini (antara opoisis dan pemerintah Bashar Assad) adalah perang Sunnah-Syiah, serta Jihad.
Disebarlah data-data, gambar dst, yang sebagian dengan kebohongan-kebohongan yang mencolok dan rekayasa untuk memotivasi semangat jihad itu. Untuk bukti-bukti itu, Lihatlah situs-situs HTI (Resmi), situs-situs PKS (Resmi, dengan nama PKS Piyungan, PKS ini dan itu), juga situs Wahabi-Salafi-Takfiri lainnya (VOA-ISLAM, Arrahmah, Dakwatuna, dan underbownya, hampir semuanya masuk dalam 22 situs yang diawasi oleh BNPT).
Padahal kalau kita mau melihat realitanya, peperangan itu tidak seperti yang digambarkan. Realita Statistic, memang Suriah itu pemerintahannya adalah Syiah (75% Ahl-Sunnah, 25% Syiah). Tapi Mentri luar negeri, mentri-mentri lainnya kebanyakan Ahl-Sunnah. Kita juga bisa lihat di Iraq (Pemerintahannya dipegang oleh orang Ahl-Sunnah, Saddam, padahal 65% penduduk Iraq adalah Syiah Istna Asyariyyah, dan 35% Ahl-Sunnah). Di Yaman (Pemerintahannya dipegang selama 32 tahun oleh Abdullah Saleh, Syiah Zaidiyah. Sementara penduduknya Ahl Sunnah 70%, yang terbagi menjadi Sunnah mayoritas dan Wahabi, serta Syiah Zaidiyah al Houthi, 30%).
Karena info dan provokasi kasus-kasus peperangan diatas (sebagiannya dihembuskan oleh media Kafir, sayang di amini kelompok jihadis Indonesia, karena kepentingan tertentu), keluarlah sukarelawan, demo, penggalangan dana dan Jihadis Indonesia. Menurut data sebagian mengatakan, ada ratusan orang Indonesia, bahkan lebih yang meninggal di Suriah (Salah satunya, anaknya Abu Jibril, terduga terroris dan Alumni Afghanistan).
SIAPA YANG TERLIBAT PEPERANGAN INI
Peperangan di Suriah, adalah Peperangan antara Pemerintah (Bashar Assad) dan oposisi. Tetapi sayang ada agenda bersama antara Saudi Arabia, Qatar yang sangat membenci Syiah dan Suriah, dan AS-Israel yang punya kepentingan melemahkan Suriah-Iran, dan Islam, demi kepentingan mereka di Timur-Tengah. Maka oposisi dipersenjatai, dilatih dan diberikan opini jihad disana. Sehingga banyak sukarelawan yang berdatangan ke Suriah.
Ini sama persis seperti kasus di Afghanistan dulu. Dimana pemerintah (Pro-Soviet) bertempur dengan oposisi (yang Pro AS). AS menciptakan gerilyawan, mendanainya, memberikan pelatihan dst. Disinilah keluar Mujahidin legendaris, radikal, Oesama bin Laden, dengan Al Qaeda-nya. Keluarlah alumni-alumni Afghanistan di Indonesia (Iman Samudra, Amrozi, Abu Jibril, dan para ektrimis, jihadis, dan terorris lainnya).
Di Suriah juga dibuat seperti itu. Dibuatlah FSA, ISIS, pecahan al Qaeda dulu, dan lain-lain. Dan ini didanai secara terang-terangan oleh Saudi dan Qatar. Dengan bantuan AS juga Israel (data sangat banyak, bisa dilihat link-linknya).http://www.ibtimes.co.uk/republic-senator-rand-paul-accuses-us-arming-isis-terrorists-1453714. Kita bisa juga lihat link ini,http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/14/08/01/n9m0h7-snowden-isis-bentukan-israel-as-dan-inggris
Bagi aktivis mahasiswa Islam, akhir tahun 80-an, akan tahu persis ini. Dimana di Indonesia gembar-gembor Jihad di Afghanistan, seminar, buku, film dan lain-lainnya dilakukan oleh para mahasiswa yang mengklaim dirinya kelompok dakwah dst. Kalau kita telusuri siapa mereka? Maka akan kita dapatkan bahwa mereka adalah satu mata rantai kelompok jihadis ini berfaham ekstrim, radikal dan secara ideologi sangat dekat atau sama dengan Wahabi-Salafi. Kasus Suriah pun juga diekspor ke dunia lainnya. Sama persis, seperti permainan yang diulang.
Untuk menemukan anggota, semangat, dana dan jaringan lainnya. Di Indonesia ada demo, ada road show “Bumi Syam”, ada penggalangan dana dan sukarelawan ke Suriah. Sekali lagi, ini sama persis dengan kasus Afghanistan. Methode, Strategi, kelompok yang terlibat dst. Kalau dulu yang terlibat adalah para tarbiyah, halaqah-halaqah dikampus-kampus. Yang akhirnya menjadi KAMMI, PKS dan HTI. Maka sekarangpun sama.




Demikianlah Artikel Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal

Sekianlah artikel Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kelompok Radikal dan Informasi Mengenai Kelompok Radikal dengan alamat link https://ew4eyh4eh4h.blogspot.com/2016/03/kelompok-radikal-dan-informasi-mengenai.html